Saturday, December 5, 2009

LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PEMELIHARAAN / SERVICE
UNTI DIFFERENTIAL
(L300)

Diajukan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program praktik kerja industrI pada Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kandangan

Oleh :
B U D I A N S A R I
NIS / NISN : 2889 / 9914338949
Pembimbing :
M U R I Y A D I, A.Md
NIS / NISN : 197901202009041003


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DINAS PENDIDIKAN HULUSUNGA SELATAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KANDANGAN
KANDANGAN
TAHUN 2009

LEMBAR PENGESAHAN
LAPROAN
Laporan praktek kerja industry tahun pembelajaran 2009/2010 yang berjudul :
“ PEMELIHARAAN / SERVICE
UNIT DIIFERENTIAL (L300) “
Disusun oleh :
B U D I A N S A R I
NIS / NISN : 2889 / 9914338949
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kandangan
Dengan memperhatikan hasil dan proses penyusunan serta pengujian maka bersama ini dinyatakan laporan praktik kerja industri
dengan judul dan penyusun seperti tersebut diatas
dinyatakan telah selesai

Disahkan dikandangan
Tanggal Desember 2009
Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan,


Drs. YUNIZAR
Pembina
NIP : 196440611190031010 Guru Pembimbing,



MURIYADI, A.M
Penata Muda
NIP: 1979012022009041003

Mengetahui,
Kepala SMKN 2 Kandangan


P A R M A N, ST
Pembina
NIP : 196610291989031011 Tim Pokja Prakerin 2009


Drs. ADI PRIONO
Pembina
NIP : 196508221990031003


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa atas berkat rahmat dan petunjuknya jualah penulis dapat menyusun laporan dalam rangka Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Pada Bengkel Indra Udin Di Jalan Tangkarau Timur No. 15 Rt. 09 yang dimulai dari tanggal 1 oktober 2009 sampai dengan 31 nopember (selama 2 Bulan), laporan ini disusun untuk memenuhi tuntunan kurikuler pada SMKN 2 Kandangan tahun ajaran 2009/2010.
Penulis menyadari bahwa penyajian laporan akhir ini daripada sasaran yang akan dituju dan terdapat kekurangan-kekurangan, laporan akhir ini tidak mungkin terlaksana tanpa bantuan pembimbing dan arahan dari berbagai pihak.
Dengan tersusunya laporan ini maka penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga terutama kepada :
1. Bapak Parman, ST selaku Kepala SMKN 2 Kandangan
2. Bapak Drs. Adi Priono Selaku Ketua Panitia Praktek Kerja Industri
3. Bapak Drs. Yunizar Selaku Kepala Direktur Teknik MO
4. Bapak Yusi Rizal, ST selaku Kepala Program Teknik MO
5. Bapak Muriyadi, A.Md selaku Pembimbing
6. Bapak Kamarrudin selaku Pimpinan Bengkel
Semoga semua bantuan, saran dan bimbingan semua pihak mendapat balasan dari Allah SWT Yang Maha Esa, juga penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Kandangan, Desember 2009


BUDI ANSARI





DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR
2. DAFTAR ISI
3. LEMBAR ASITENSI PEMBIMBING
4. LEMBAR CATATAN / TANGGAPAN PENGUJI / PENILAI
5. BAB I. PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG MASALAH
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
6. BAB II. DIFFERENTIAL
2.1 DASAR TEORI
7. BAB III. PELAKSANAAN DIPROYEK
3.1 PELAKSANAAN MANAJEMEN DI DU/DI
3.2 SISTEMATIKA PEKERJAAN DI DU/DI
3.3 EVALUASI PEKERJAAN
3.4 ANALISA BIAYA PEKERJAAN
3.5 GAMBAR KERJA
8. BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN











BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Diferensial adalah salah satu komponen suspense belakang dimana perannya sangat penting dalam menghubungkan poros propeller ke poros axle apabila salah satu komponen diferensial rusak atau tidak layak pakai maka akan timbul gangguan seperti bunyi gemuruh pada bagian bawah kendaraan, apabila tidak segera diperbaiki maka bagian diferensial akan rusak.
Maka sesuai permasalaha tersebut diatas penulis akan menguraikan masalah tentang diferensial yang mana permasalahannya disebabkan oleh bagian / komponen diiferensial yang rusak.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulis menguraikan masalah tentang perbaikan diferensial ini antara lain :
a. Agar siswa bisa mengenal komponen-komponen diferensial
b. Agar siswa mengerti cara kerja diferensial, terutama komponen-komponennya dengan baik.
c. Agar dapat melakukan pekerjaan perbaikan diferensial.
d. Agar dapat mendiagnosa kerusakan serta gangguan pada diferensial secara baik dan benar


BAB II
DIFFERENTIAL
2.1 DASAR TEORI
2.1.1 FUNGSI DIFERENSIAL
Differential berfungsi antara lain untuk menahan dudukan roda belakang, menggerakan roda mengatur putaran roda sehingga salah satu roda bergerak lebih cepat dari lainnya, sumbu belakang juga harus mampu menerima gerakan roda dan meneruskannya, ke rangka melalui pegas dan menyangga beban, komponen yang paling penting pada penggerak poros belakang yaitu diferensial.
a. Cara kerja diferensial pada saat jalan lurus
Pada gigi pinion menerima putaran / daya dari poros penggerak, putaran ini diteruskan ke roda gigi ring gear. Ring gear akan mengubah arah putaran roda pinion dan meneruskannya ke poros roda dan poros roda menggerakan roda.
b. Cara kerja diferensial pada saat berbelok
Salah satu roda harus lebih cepat dari yang lainnya, jika tidak maka roda kendaraan akan slip kesamping. Untuk mengatasi hal tersebut, poros belakang dilengkapi dengan diferensial. Pada saat roda pinion akan aktif, roda gigi pinion diferensial akan bergerak diantara kedua roda gigi pinion sumbu (axle pinion gear), pergerakan pinion diferensial akan membuat salah satu gigi pinion, sumbu roda bergerak lebih cepat dan memperlambat putaran gigi pinion sumbu roda lainnya, pada saat kendaraan lurus, seluruh roda gigi pinion.








2.1.2 KOMPONEN DIFERENSIAL
a. Roda gigi Pinion
Pada gigi pinion berfungsi menerima putaran dari poros penggerak dan memutar roda gigi ring.
b. Roda roda gigi ring
Roda gigi ring berfungsi meneruskan putaran roda gigi pinion ke poros penggerak roda, ring gear bersama roda gigi pinion juga berfungsi mengubah arah putaran sehingga arah putaran roda gigi pinion yang sejajar dengan putaran motor menjadi gerak yang sejajar dengan putaran roda.
c. Unit diferensial
Unit diferensial berfungsi unuk mengatur pergerakan roda pada saat kendaraan berbelok sehingga putaran salah satu roda belakang tidak sama dengan putaran salah satu roda lainnya.
2.1.3 JENIS DIFERENSIAL
Diferensial yang digunakan dewasa ini ada dua jenis yaitu hypoid dan non-hypoid, tapi disini hanya menjelaskan diferensial jenis hypoid.
Diferensial hyoid menggunakan roda gigi pinion berbentuk spiral, penggunaan roda gigi pinion spiral mempunyai beberapa keunggulan, antara lain posisi pinion dapat dibuat lebih rendah, selalu ada 2-3 gigi yang selalu kontak dengan gigi ring gear sehingga gigi dapat dibuat lebih kecil dan suara yang ditimbulkan lebih halus.
Hypoid adalah garis tengah roda gigi pinion berada dibawah titik pusat ring gear, dewasa ini kendaraan menggunakan diferensial jenis hypoid.

BAB III
PELAKSANAAN DI PROYEK
3.1 pelaksanaan manajemen di DU/DI
Berdasarkan pengalaman proses manajemen di bengkel Indra Udin dipusatkan kepada pimpinan berkuasa penuh untuk menentukan tarif upah dari hasil perbaikan mobil, meskipun pimpinan tidak ikut bekerja.
Bengkel indra udin menerima segala jenis macam kerusakan untuk mobil berbahan bakar bensin dan solar, tetapi karena kebanyakan mobil yang masuk hanya memiliki masalah / kerusakan pada mobil berbahan bakar solar, maka perbaikan pun lebih dikuasai dibidang tersebut.
Ketika konsumen datang untuk memperbaiki mobilnya konsumen akan menemui pemilik bengkel, lalu pemilik bengkel akan memerintahkan pegawai untuk memperbaikinya, setelah diperbaiki konsumen akan membayar hasil perbaikan kepada pemilik begkel dan pemilik bengkel akan memberikan sejumlah upah atas jasanya.
3.2. SISTEMATIKA PEKERJAAN DI DI/DU
3.2.1 ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
KUNCI RING 12 mm
KUNCI RING 14 mm
KUNCI RING 17 mm
KUNCI RING 19 mm
KUNCI RODA 22 mm
DONGKRAK
PALU
OBENG MIN
KUNCI SOCKET 30 mm
PAKU
SEKRAP
1 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
B. BAHAN
BENDA KERJA (DIFERENSIAL)
LAP ATAU KAIN BERSIH
REM RED
MINYAK SOLAR 1 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Liter



3.2.2 PROSES KERJA
A. Pembongkaran Luar
1. melepas pros propeller dengan menggunakan kuci ring 14 mm
2. melonggarlkan mur pada kedua roda dengan kunci roda 22 mm
3. mendongkrak kedua bagian chasis
4. melepas semua mur pada kedua roda dengan kunci roda 22 mm
5. melepas roda
6. melepas baut dan mur pada kedua poros axle dengan kunci ring 14 mm
7. melepas baut dan mur pada rumah diferensial dengan kunci 12 mm
8. mengeluarkan diferensial dari rumahnya
B. Pemeriksaan
1. memeriksa keolengan cincin dorong akibat keausannya
2. memeriksa keolengan roda gigi ring akibat penyetelan yang longgar
3. memeriksa keolengan roda gigi pinion akibat mur yang longgar
4. memeriksa kekocakan roda gigi samping akibat pinion cincin dorong yang aus
B. Pembongkaran
1. melepas pengunci mur pengetel dengan kunci ring 12 mm
2. melepas empat mur tutup bantuan dengan kunci ring 17
3. mengangkat roda gigi ring pada bak diferensial
4. melepas bantalan
5. melepas pen dengan paku dan palu
6. melepas roda gigi samping beserta cincin dorongya
7. melepas mur pada roda gigi ring dengan socket 30 mm
8. melepas roda gigi ring
9. melepas mur roda gigi pinion dengan kunci 30 mm
10. melepas bantalan pada roda gigi pinion
D. Analisa Pemeriksaan
1. Kekurangan cincin dorong
2. keausan cincin dorong
E. Perbaikan
1. penambahan cincin dorong seperlunya agar roda gigi samping tidak longgar
2. menambah sim pada roda gigi ring, agar roda gigi ring tidak berat sewaktu diputar
F. Pemasangan
1. memasang roda gigi ring dengan menggunakan kunci 30 mm
2. memasang roda gigi samping beserta cincin dorong
3. memasang pen dengan palu dan paku
4. memasang rumah roda gigi samping pada diferensial
5. memasang bantalan
6. memasang tutup bantalan
7. memasang baut tutup bantalan dengan kunci ring 17 mm
8. menyetel bantalan dengan obeng min dan palu
9. memasang penyetel bantalan dengan kunci ring 12 mm
10. memasang diferensial pada rumahnya
11. memasang baut dan mur pada rumahnya dengan kunci 12 mm
12. memasang kedua poros axle belakang dengan kunci ring 14 mm
13. memasang poros propeller pada diferensial dengan kunci ring 14 mm
14. memasang kedua roda dengan kunci roda 22 mm
3.3 Evaluasi Pekerjaan
Ketika setelah selesai memperbaiki sebuah mobil alangkah baiknya perhatikan bagian baut dan mur yang terpasang, apakah dalam keadaan baik atau tidak, setelah merasa tidak ada yang longgar maka mobil dapat dicoba





3.4 Analisis Biaya Pekerjaan
Setelah dilakukan pembongkaran sampai dengan permasalahan biaya keseluruhan :
1. 2 Liter Minyak Solar = Rp. 11.000,-
2. 4 Cincin Dorong = 4X Rp. 25.000,- = Rp. 100.000,-
3. Lem Red = Rp. 25.000,-
4. Biaya Perbaikan = Rp. 100.000,-
5. Persentase = Rp. 47.000,-
6. Jumlah Biaya Keseluruhan = Rp. 236.000,-
Total Biaya Yang Harus dibayar = Rp. 283.000,-


3.5 Gambar Kerja




BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. diferensial dalam system suspense belakang sangat besar peranannya
b. apabila kerusakan diferensial tidak dilakukan maka diferensial mengalami
gangguan dalam kinerjanya.

4.2 Saran-Saran
a. gunakan alat sesuai fungsinya
b. dalam melakukan pekerjaan hendaklah kita memakai alat pengaman seperti baju praktek, sepatu dan yang lainnya
c. dalam melakukan pekerjaan hendaklah kita selalu memperhatikan
keselamatan kerja baik bagi diri sendiri
d. dalam melakukan pekerjaan diferensial kebersihan, tempat kerja dan alat
sangatlah diutamakan

DAFTAR PUSTAKA
Toyota, Pedoman Reparasi Kijang
A Edward Evenson, Automotive The equipment, Howard W. Sams & Co. Inc. Indianaplis, Indiana, 1996.
Ed May William H. Crouse, Automotive Mechanics, McGraw-Hill Book Company, Australia, 1995
Martin W. Stockel, Auto Mechanics Fundamentals, Goodheart & Wilcox Company, Inc. Illionis, 1985
William H. Crouse, Automotive electrical Equipment, McGraw Hill Book Company, New York, 1971
…………………………, Engine Fundamental of Service, Deere & Company, Moline, Illnois, 1986